Minggu, 20 November 2011

Buku Teks

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Buku teks berkaitan erat dengan proses pembelajaran. Oleh karena itu, setiap guru dan lebih-lebih calon guru hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang telaah buku teks. Ilmu pengetahuan terus berkembang, ini berati pula akan muncul pandangan-pandangan baru, teori-teori baru. Oleh karena itulah, guru selalu dituntut untuk terus belajar, terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal itu dapat dicapai dengan pergaulan secara akrab dengan buku. Pergaulan yang akrab dengan buku-buku saja belumlah cukup. Setiap guru maupun calon guru perlu membaca sumber-sumber lain seperti majalah, surat kabar, atau brosur-brosur. Bahkan menyadap informasi lewat internet. Persoalan yang sama juga terjadi pada siswa, siswa yang belajar di sekolah akan banyak dibantu oleh buku-buku pelajaran. Bantuan itu sangat diperlukan oleh siswa mengingat terbatasnya jatah waktu yang tersedia dalam hubungan guru dan siswa di kelas dalam proses belajar-mengajar.
Buku, bukan hanya membantu belajar siswa tetapi juga dapat menambah wawasan berfikir siswa, menambah perbendaharaan pengetahuan siswa, dan mengenal dunia melalui membaca. Buku merupakan sarana yang sangat penting dalam pendidikan. Soedijarto (1998:165) berpendapat jika ternyata proses belajar mengajar ditemukan tidak mendukung tercapainya tujuan pendidikan, maka komponen kurikulum yang perlu ditinjau adalah buku pedoman guru dan buku pelajaran. Itu berati buku yang dijadikan pedoman baik bagi guru maupun bagi siswa perlu mendapat perhatian. Kehadiran buku-buku di tengah masyarakat pendidikan sangat diperlukan. Bagaimanapun juga dengan kehadiran buku di tengah-tengah masyarakat pendidikan sangat banyak membantu guru maupun siswa. Tinggal peranan guru membimbing dan mengarahkan siswanya untuk membaca dan membaca sebagai suatu kebiasaan dan sebagai hobi. Tanpa buku pendidikan akan lumpuh, buku tanpa dibaca akan sia-sia.
      Dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia, mata pelajaran bahasa Indonesia sangat penting. Hal ini disebabkan oleh peran bahasa Indonesia yang sangat strategis, yakni sebagai bahasa pengantar pendidikan dan sebagai bahasa nasional. Oleh karena itu, mutu pengajaran bahasa Indonesia sangat kuat berpengaruh atas mutu pendidikan nasional dan kekentalan kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, selainfaktor guru dan siswa, factor buku pelajaran bahasa Indonesia juga sangat penting. Cunningworth menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang pengaruhnya lebih besar terhadap isi dan pelaksanaan kegiatan mengajar dan belajar selain buku pelajaran dan bahan ajar lainnya yang digunakan.
      Pengertian buku teks beraneka ragam. Akibat keanekaragaman ini dirasakan sulit untuk menentukan pengertian yang pasti. Akibat tidak adanya pengertian yang pasti tentang buku teks, tentu akan menyulitkan bagi siswa untuk memilih buku teks yang bisa dijadikan buku pegangan siswa maupun sebagai pegangan guru. Yang jelas buku teks sebagaimana buku-buku yang lain juga merupakan rekaman verbal dari penulisnya, buku teks memuat sejumlah ide penulisnya yang dituangkan secara visual dalam bentuk lambang-lambang tulis. Isinya berkisar di sekitar deskripsi atau informasi tentang visi dari penulisnya.
 Berdasarkan modul telaah buku teks karya Dra Sang Ayu Putu Sriasih, M.Pd. dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah sama dengan buku pelajaran secara lebih lengkapa dapat didefinisikan sebagai berikut, “   buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.






   
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimanakah gambaran buku teks ?
1.2.2        Bagaimanakah gambaran ekstrinsik buku teks ?
1.2.3        Bagaimanah gambaran instrinsik buku teks ?
1.2.4        Bagaimanakah kriteria dan karakteristik buku teks ?
1.3  Tujuan
1.3.1        agar kita dapat mengetahui gambaran buku teks.
1.3.2        agar kita dapat mengetahui gambaran ekstrinsik buku teks.
1.3.3        agar kita dapat mengetahui gambaran instrinsik buku teks.
1.3.4        agar kita dapat mengetahui kriteria dan karakteristik buku teks.
1.4  Manfaat
1.4.1        kita dapat mengetahui dan menjelaskan gambaran buku teks.
1.4.2        kita dapat mengetahui dan menjelaskan gambaran ekstrinsik buku teks.
1.4.3        kita dapat mengetahui dan menjelaskan gambaran instrinsik buku teks.
1.4.4        kita dapat mengetahui dan menjelaskan criteria dan karakteristik buku teks.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Buku Teks.
Buku teks bagaimanapun wujudnya, kehadirannya masih sangat dibutuhkan lembaga pendidikan. Buku teks merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan dan merupan media untuk memperlancar hubungan guru dengan siswa, juga dengan lingkungan. Demikian besarnya peranan buku teks bagi siswa, khususnya bagi guru sehingga terasa hampa bila proses belajar-mengajar itu tidak dilengkapai dengan buku teks. Hubungan guru dengan siswa akan menjadi renggang, siswa harus giat mencatat tentang apa yang didiktekan gurunya, sementara guru membaca dari sebuah buku di depan kelas. Guru juga sibuk mencari bahan pengajaran baik bahan bacaan, bahan pengetahuan kebahasaan, menyiapkan tugas-tugas dan latihan. Akibatnya suasana terlihat tegang karena semuanya terlihat sibuk.
 Guru juga seakan-akan dikejar untuk menyelesaikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Apalagi sering (dalam kurun waktu tertentu) terjadi perubahan kurikulum yang mau tidak mau menuntut guru senantiasa beradaptasi dengan kurikulum baru. Untuk menghindari perasaan dikejar-kejar waktu untuk menyelesaikan materi pelajaran tepat pada waktunya, barangkali perlu dilihat materi-materi yang disekitarnya bisa dipelajari sendiri oleh siswa, tanpa melaui tatap muka di depan kelas. Tentu ada pula materi-materi yang sekiranya bisa dipelajari sendiri oleh siswa, tanpa melaui tatap muka di depan kelas. Tentu ada pula materi-materi yang cukup dipelajari oleh siswa seperti yang ada dalam buku teks. Buku teks dapat dijadikan alat untuk membantu guru menyelesaikan jatah materi sesuai dengan kurikulum.
Mengingat demikian pentingnya peranan buku teks, wajarlah para guru dan siswa mendambakan kehadirannya. Meskipun demikian, kehadirannya haruslah memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan fungsi, peranan, dan sifat buku teks. Wujud buku teks yang ideal sulit memang dijumpai. Paling tidak buku teks-teks yang ada mempunyai gambaran yang sesuai dengan syarat buku teks yang ideal. Penampilan buku teks dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi eksterinsik yang menampakkan gambaran fisiknya dan dari segi intrinsik yang dapat ditinjau dari segi isinya. Dalam hal ini buku teks itu berupa materi pelajaran.
2.2 Gambaran Ekstrinsik Buku Teks
Penampilan buku teks harus mempertimbangkan segi fisiknya, karena ini memberikan  kesan pertama bagi pembaca sebelum membaca isinya. Menyadari hal ini, maka penataan buku teks dikemas secara menarik agar para pembaca menjadi semakin tertarik. Sehubungan dengan hal tersebut, ada sejumlah persyaratan yang harus diperhatikan, antara lain :
-          Judul buku
Judul buku (buku teks) harus menarik, singkat, jelas dan persuasif. Judul yang singkat dan jelas akan mudah diingat. Bentuk huruf yang sederhana, lugas dan mudah dibaca memberi kesan ilmiah. Judul buku harus dapat memberkan gambaran isi buku secara menyeluruh.
-          Persembahan
Persembahan buku teks sangat perlu diperhatikan, kepada siapa buku ditujukan. Apakah buku itu untuk guru, untuk siswa, untuk umum, atau untuk mahasiswa.
-          Sampul
Warna sampul dalam buku teks hendaknya juga diperhatikan. Warna sampul yang dipilih hendaknya berwarna sejuk, misalnya warna hijau atau biru muda. Sampul yang berwarna dasar menyala akan melelahkan mata. Ilustrasi dalam sampul depan hendaknya ditinjau dari segi keindahan. Kesederhanaan ilustrasi akan menimbulkan estetik., sedangkan ilustrasi yang berlebihan dan jelimet akan membosankan. Perlu diperhatikan juga,kertas sampul agar tidak mudah robek.
-          Penjilidan
Penjilidan buku teks hendaknya dibuat sedemikian rupa agar buku itu kuat dan tahan lama. Penjilidan yang baik adalah menggunakan jahitan benang, bukan hanya bahan perekat.
-          Ilustrasi
Ilustrasi tidak hanya pada halaman sampul, tapi juga pada halaman isi. Ilustrasi hendaknya benar-benar mendukung penjelasan yang ada pada buku teks. Ilustrasi dapat berupa gambar-gambar, tabel, bagan, diagram,skema dan lain sebagainya. Ilustrasi bertujuan memperjelas informasi yang ada pada isi buku teks.
-          Tipografi
Tipografi yang dimaksud adalah tata cara penulisan buku teks. Hal ini sangat membantu siswa dalam hal membaca, belajar, sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik serta psikologis siswa. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
a.       Mempergunakan ejaan yang sesuai dengan ejaan yang dibakukan.
b.      Besar huruf hendaknya disesuaikan dengan perkembangan fisik dan psikologis siswa.
c.       Bentuk huruf hendaknya disesuaikan dengan pendidikan siswa, jelas dan sederhana.biasanya untuk siswa yang baru belajar membaca adalah huruf balok dan huruf cetak untuk siswa sekolah menengah.
d.      Jarak spasi harus cukup, tidak terlalu rapat dan juga tidak terlalu renggang.
e.       Ada beda yang kontras antara kertas dengan huruf, misalnya tinta hitam diatas kertas yang berwarna putih.
f.       Pengorganisasian hendaknya sistematis.
g.      Bahasa pengantarnya harus bahasa baku, bahasa resmi. Pilihan kata, struktur kalimat hendaknya diperhatikan, mudah dipahami, jelas, tegas, dekat dan langsung.
-          Tebal buku
Buku yang tertalu tebal akan menimbulkan kesan tertentu bagi siswa, seperti malas membawa ataupun malas membaca buku tersebut. Disamping itu, buku yang tebal juga berpengaruh terhadap harga buku.
-          Kertas
Sebaiknya kertas yang digunkan tidak terlalu mengkilap, dan bukan kertas berwarna mencolok atau buram. Demikian juga kertas yang tipis akan mudah robek.
Disamping persyaratn fisik yang tersebut di atas masih ada persyaratan lain, misalnya : dilihat dari daftar isinya, kata pengantarnya, , lembar catatannya, lampiran-lampirannya, pengesahannya dan lain sebagainya.


2.3 Gambaran Intrinsik Buku Teks
Unsur yang paling penting dari sebuah buku adalah isinya, walaupun persyaratan fisiknya tidak bisa diabaikan. Gambaran intrinsik BT adalah gambaran isi buku teks. Isi BT berupa materi pelajaran. Secara deskriptif  sebuah BT memuat jangkauan materi pelajaran yang menyangkut luasnya masalah-masalah yang berhubungan dengan system struktur bahasa serta pemakaian bahasa yang dipilih oleh penyusun sebagai materi pelajaran bahasa Indonesia dalam BT.
            Jangkauan materi pelajaran bahasa Indonesia ini meliputi:
a). Jangkauan kebahasaan (linguistik) yang mencangkup: (1) system dan struktur bahasa dengan jangkauan  materi bidang fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantic, (2) pemakaian bahasa dengan jangkauan materi bidang : kosa kata, ungkapan, istilah, corak pemakaian bahasa, ( dialek, register, style, dan media), dan (3) sejarah perkembangan bahasa dengan jangkauan materi: sejarah bahasa, gejala-gejala baru dan masalah-masalah interferensi dari bahasa pertama (B1) ke dalam bahasa kedua (B2).
b). Jangkauan sosial budaya yang mencangkup materi pelajaran yang berhubungan dengan bidang-bidang kehidupan: (1) agama dan kepercayaan, (2) ilmu pengetahuan dan teknologi, (3) kesenian, (4) bahasa, (5) system kemasyarakatan, (6) mata pencaharian dan system ekonomi, dan (7) peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
c). Jangkauan psikologi (kejiwaan), yaitu jangkauan materi pelajaran yang dimaksudkan untuk membina: (1) pengetahuan tentang bahasa, (2) keterampilan bahasa dan prakmatik (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), dan (3) sikap mental bahasa siswa.
d) Jangkauan kesastraan. Pengajaran bahasa Indonesia melibatkan persoalan kesusastraan. PBI bersifat kompleks, disamping bertujuan membina pengetahuan, keterampilan dan sikap, juga membina seni bahasa termasuk juga kesusasteraan. Oleh karena itu, materi pelajaran sastra tampak dari segi (a) bentuk: puisi, prosa dan drama; (b) zamannya: kesusasteraan  lama, kesusasteraan peralihan, kesusasteraan baru; (c) penggunaannya : teori sastra, sejarah sastra, kritik sastra dan apresiasi sastra.
             Mengingat demikian luasnya jangkauan materi pelajaran yang harus ada dalam BT, sedang BT yang ada tidak memungkinkan untuk menampung segala materi pelajaran yang disyaratkan, maka diperlukan adanya seleksi materi pelajaran. Seleksi materi yang dilakukan harus ditempuh dengan mempertimbangakan kondisi psikologis siswa, kondisi lembaga pendidikan, termasuk sarana yang ada, dan kualitas materi pelajaran.
            Seleksi materi pelajaran bertolak dari jangkauan materi pelajaran itu sendiri, seperti jangkauan linguistiknya, jangkauan sosial budayanya, jangkauan psikologinya, dan jangkauan kesusasteraan. Semua ini dan bentuk materi pelajaran hendaknya mendekati kelengkapannya, hanya saja kualitas dan kuantitasnya disesuaikan dengan jenis dan tingkat pendidikan siswa yang mempergunakan buku teks itu.
            Prioritas seleksi materi akan berbeda-beda menurut penyusunnya. Hal ini bergantung pada pandangan penyusun terhadap materi pelajaran, pandangan terhadap belajar berbahasa siswa. Ini pula yang menjadi ciri pembeda BT yang satu dengan BT yang lain di samping cirri-ciri lainnya. Di samping pertimbangan jangkauan dan seleksi materi pelajaran yang ada dalam BT juga pertimbangan prosedur penyajiannya. Penyajian materi pelajaran dalam BT harus mempertimbangkan persyaratan yang ada. Persyaratan itu menyangkut: (1) pengelompokan materi pelajaran menurut isi, bentuk, dan fungsinya, (2) pengurutannya yang berhubungan dengan penyajiannya, seperti urutan horizontal, urutan vertikal, urutan simultan, (3) penahapannya, seperti tahap pengenalan, tahap penemuan, tahap penajaman, tahap pengobatan, tahap pengayaan, (4) pendemonstrasiannya: secara deduktif, induktif, (5) prosedur penyajiannya: bersifat eksplisit, ostensive, pictorial, dan kontekstual.






2.4 Kriteria dan Karakteristik Buku Teks  
            Buku memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku. Bahkan dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam di dalam buku bagi seorang pelajar atau mahasiswa, salah satu buku yang sangat diperlukan adalah buku teks atau buku pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar dalam mata pelajaran tertentu. Maka pelajaran bahasa Indonesia misalnya, menentukan buku teks bahasa Indonesia, demikian pula sebaliknya.
            Semakin baik kualitas buku teks, maka semakin sepurna pengajaran mata pelajaran yang ditunjangnya. Buku teks mengenai bahasa Indonesia yang bermutu jelas akan meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Indonesia dan hasil pengajaran bahasa Indonesia.
            Masalah sekarang adalah buku yang bagaimana yang memenuhi criteria yang diharapkan? Sebelum kita membahas lebih jauh, terlebih dahulu kita harus membicarakan kualitas dari suatu buku teks serta syarat-syaratnya yang harus dipenuhi oleh setiap buku teks. Bila hal tersebut sudah dapat dirumuskan, maka kriteria dan karakteristik buku teks yang diharapkan dengan mudah dapat dijawab.
            Greene dan Petty telah menyusun cara penilaian buku teks dengan sepuluh criteria. Apabila kesepuluh buku itu bisa memenuhi kriteria yang diajukan, maka dapat dikatan buku teks tersebut berkualitas. Butir-butir yang harus dipenuhi suatu buku teks, yang tergolong berkualiatas tinggi adalah sebagai berikut.
1)      Buku teks itu haruslah menarik minat, yaitu siswa yang menggunakannya.
2)      Buku teks itu haruslah mampu memotivsi kepada siswa yang memakainya
3)      Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya .
4)      Buku teks itu seyogyanyalah mempertimbangkan aspek linguistik, sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya
5)      Buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya;lebih baik lagi kalau  dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu
6)      Buku teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya
7)      Buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
8)      Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas dan tegas, sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia
9)      Buku teks itu haruslah mampu memberikan pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
10)  Buku teks tersebut haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.    
Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, BT yang baik haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas criteria itu menurut Greene dan Petty dapat diilustrasikan dengan modifikasi sebagai berikut. Pandangan atau ilustrasi lain dari pakar-pakar yang lain tentu masih ada.







                                                                                    Sudut Pandang
                                                                                    Kejelasan konsep
                                                                                    Relevansi dengan Kurikulum
                                                                                    Menarik Minat
                                                                                    Menumbuhkan Motivasi
Kualitas Buku Teks                                                     Menstimulasikan Aktivitas
                                                                                    Ilustratif
                                                                                    Komunikatif
                                                                                    Menunjang Pelajaran Lain
                                                                                    Menghargai Perbedaan Individu
                                                                                    Memantapkan Nilai-Nilai



                       





BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Buku teks bagaimanapun wujudnya, kehadirannya masih sangat dibutuhkan lembaga pendidikan. Buku teks merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan dan merupan media untuk memperlancar hubungan guru dengan siswa, juga dengan lingkungan. Penampilan buku teks harus mempertimbangkan segi fisiknya, karena ini memberikan  kesan pertama bagi pembaca sebelum membaca isinya. Menyadari hal ini, maka penataan buku teks dikemas secara menarik agar para pembaca menjadi semakin tertarik. Unsur yang paling penting dari sebuah buku adalah isinya, walaupun persyaratan fisiknya tidak bisa diabaikan. Gambaran intrinsik BT adalah gambaran isi buku teks. Isi BT berupa materi pelajaran.
Secara deskriptif  sebuah BT memuat jangkauan materi pelajaran yang menyangkut luasnya masalah-masalah yang berhubungan dengan system an struktur bahasa serta pemakaian bahasa yang dipilih oleh penyusun sebagai materi pelajaran bahasa Indonesia dalam BT. Selain itu, Buku memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku. Bahkan dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam di dalam buku bagi seorang pelajar atau mahasiswa, salah satu buku yang sangat diperlukan adalah buku teks atau buku pelajaran.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang “Gambaran Dasar Buku Teks”. Selain itu diharapkan pula dalam membuat sebuah makalah jangan hanya mengandalkan satu referensi buku saja karena masih banyak buku-buku lainnya yang menjelaskan tentang “gambaran Dasar Buku Teks”.


DAFTAR PUSTAKA
Sriasih, Sang Ayu Putu. 2011. Modul Telaah Buku Teks. Singaraja: Undiksha.
www.google.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar